1Kita Berkumpul Bersama di Gereja 2.Kasih Tuhan Membuat Kita Dekat 3.Kerajaan Kristus adalah Rumah yang Hangat 1.Kita Berkumpul Bersama di Gereja Saling mengasihi s'bagai satu k'luarga. Ah Ah Bait 1 Kita berkumpul bersama dalam gereja, sekelompok orang yang cinta Tuhan, makan dan minum firman-Nya, bersekutu tentang kebenaran, Refrain 1
3 Penokohan / Perwatakan Para tokoh cerita dalam novel Luruh Kuncup Sebelum Berbunga adalah sebagai berikut : a. Ari berwatak lucu, polos, lincah, baik hati dan pandai b. Dewi berwatak keibuan dan kasih sayang c. Kris berwatak kebapakan dan teladan bagi anak d. Pinta berwatak polos, baik, penuh perhatian e.
Memangsangat disayangkan, setelah berganti haluan ke jalur FM dengan nama baru yang mentereng yaitu Suara Pati, malahan agak terpuruk. Bagaimana tidak, setelah hijrah dari Jl. Dr. Wahidin menuju ke Jl. Tombronegoro No. 1
cash. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Ketika orang dalam keadaan bingung untuk menentukan pilihan atau mengambil keputusan, sering diberikan nasehat IKUTI SUARA HATIMU. Namun kebanyakan orang masih juga bingung, suara hati yang bagaimana? Tanyakan nuranimu sendiri. Ini pun masih membingungkan. Lantas apa patokan bahwa kita sudah mengikuti suara hati? Dalam setiap hati manusia bersinggasana Dia yang Maha Kuasa. Teori ini sudah banyak diberikan oleh para suci, avatar, dan para nabi. Namun orang masih saja bingung. Sulit memang membedakan antara gemuruhnya pikiran dan suara hati nurani yang sangat halus. Dalam keseharian, pikiran yang dipenuhi oleh keinginan yang menyamankan badan dan selalu ingin menang jauh lebih kuat dari nurani dimana Dia Yang Maha Agung bertahta. Bahkan cenderung tenggelam dalam gemuruh keserakahan dan keinginan untuk menang dan memiliki kelebihan dari sesama manusia. Baik pujian, ketenaran, dan kekuasaan lebih dari yang lain. Namun jika lebih diteliti dengan seksama, semestinya suara hati nurani yang bening akan terdengar jelas. Lantas bagaimana membedakannya? Suara yang bening identik dengan suara alam. Suara yang senang berbagi kebaikan, bukan mengutamakan kenikmatan duniawi. Perhatikanlah sifat matahari. Ia senantiasa berbagi, tidak memilah kepada siapa ia memberikan cahayanya. Sifat matahari yang demikian selaras dengan sifat semesta. Matahari adalah alat Dia Yang Mahapemberi untuk menerangi kegiatan manusia. Banyak sekali manfaat cahaya ataupun panas matahari membantu aktivitas manusia. Berbagilah demi keuntungan banyak orang. Itulah suara hati yang murni. Sifat air yang senantiasa mengalir ke tempat yang lebuh rendah berarti memberikan kehidupan terhadap sesama. Ini pula suara hati. Hiduplah selaras dengan sifat alam. Berbagilah kehidupan terhadap sesama. Penuhilah kehausan sesama dan lingkungan dengan berbagi kesenangan. Berikanlah kesejukan bagi sesama ketika sahabat atau temanmu membutuhkannya. Sifat bumi adalah senantiasa memberikan manfaat untuk memberikan hasil bumi yang dibutuhkan manusia untuk melangsungkan kehidupan. Ia senantiasa memberi walaupun diinjak oleh manusia. Ia senantiasa memberikan makanan untuk menunjang kehidupan manusia. Ia berada di bawah kaki kita, namun ia begitu murah berbagi. Tirulah sifat bumi yang senantiasa berbagi walaupun dihinakan. Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. Balaslah kejahatan dengan kasih. Jika tidak bisa, upayakanlah paling tidak, tidak menyakiti. Sifat laut yang luas. Laut bersifat mendaur ulang. Air bagaimanapun kotornya, begitu masuk laut, akan didaur ulang kembali menjadi air yang bersih melalui proses penguapan. Jadilah air hujan yang sudah dimurnikan. Sifat lautan yang memurnikan berarti kapabilitas manusia untuk senantiasa memaafkan. Dan itu bukan hal yang mustahil. Tergantung sifat keilahian yang begema dalam diri manusia. Itulah sifat yang selaras dengan alam. Jadi yang dimaksud dengan suara hati adalah keselarasan hidup dengan sifat-sifat alam. Sifat yang lebih mengutamakan kepentingan umum. Bukan golongan, kelompok atau diri sendiri.... Karena kita hidup dalam lautan energi kebersamaan. Bukan pulau-pulau yang terpisah tanpa disatukan oleh lautan energi... Itulah sifat yang dimuliakan oleh Tuhan............. Itulah pula suara nurani kita.......... Itulah juga suara hatimu.............. Lihat Filsafat Selengkapnya
B. Bersikap Kritis terhadap Media Massa. A. Suara Hati Kompetensi Dasar Memahami sikap dan perilaku patuh terhadap suara hati dan dapat bertindak secara benar dan tepat Berperilaku patuh terhadap suara hati dan dapat bertindak secara benar dan tepat Tujuan Pembelajaran 1. Setelah mendalami kisah boy dan sharing tentang pengalaman bertindak sesuai suara hati, peserta didik dapat memahami makna suara hati dilihat dan berbagai segi. 2. Setelah mendalami pandangan Gereja GS art. 16 dan Kitab Suci Gal 5 16 – 25, peserta didik dapat menjadikan suara hati sebagai hukum yang utama. 3. Setelah mendalami proses tentang bertindak berdasarkan suara hati, peserta didik dapat membuat releksi dan motto/stiker tentang penghayatannya berdasarkan suara hati. Indikator 1. Menjelaskan arti dan makna suara hati 2. Menceritakan pengalaman bertindak berdasarkan suara hati. 3. Menjelaskan pandangan Gereja tentang Suara Hati GS, art. 16. 4. Menyebutkan faktor-faktor penyebab tumpulnya suara hati. 5. Merumuskan cara-cara untuk membina suara hati. 6. Menafsirkan pesan Kitab Suci Gal 516-25 yang berhubungan dengan suara hati. 7. Menuliskan releksi yang mengungkapkan niat untuk melakukan segala sesuatu menuruti suara hatinya. Bahan Kajian 1. Arti dan makna suara hati 2. Pengalaman bertindak berdasarkan suara hati. 3. Pandangan Gereja tentang Suara Hati GS, art. 16. 4. Faktor-faktor penyebab tumpulnya suara hati. 5. Cara untuk membina suara hati.. 6. Pesan Kitab Suci Gal 516-25 yang berhubungan dengan suara hati. Pendekatan Metode Pembelajaran 1. Dialog Partisipatif 2. Diskusi 3. Penugasan 4. Studi Pustaka 5. Releksi Sumber Belajar 1. Pengalaman hidup peserta didik 2. 3. Kitab Suci Galatia 5 16 - 25 4. Suseno, Franz Magnis, Etika Dasar, masalah-masalah pokok ilsafat dasar, Yogyakarta, Kanisius, 1991 5. Higgin, Gregory C. Dilema Moral Jaman Ini., Yogyakarta, Kanisius, 2006. 6. Komkat KWI, Perutusan Murid-Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X. YogyakartaKanisius, 2008. 7. Kristianto. Yoseph, dkk., Menjadi Murid Yesus, Buku Teks Pendidikan Agama Katolik untuk SMA/K Kelas X. YogyakartaKansius , 2010 8. Konferensi Wali Gereja Indonesia, Iman Katolik, Kanisius, Yogyakarta, 1995. 9. Katekismus Gereja Katolik, Nusa Indah, Flores, Waktu 6 Jam Pelajaran Pemikiran Dasar Perkembangan sosial yang begitu cepat banyak membawa perubahan dalam berbagai aspek kehidupan, demikian juga persoalan-persoalan yang ditimbulkannya. Persoalan-persoalan tersebut membutuhkan pemecahan yang tepat. Di samping itu banyak tata nilai yang mengalami perubahan, seperti ketaatan, sopan santun, kejujuran, keadilan, tanggung jawab, dsb. sering menjadi kabur. Berhadapan dengan situasi itu kaum remaja perlu mendapatkan pendampingan, sehingga tidak salah dalam mengambil keputusan. Mereka harus belajar membuat keputusan dengan mendengarkan suara hati atau hati nuraninya. Suara hati secara luas dapat diartikan sebagai keinsafan akan adanya kewajiban. Hati nurani merupakan kesadaran moral yang timbul dan tumbuh dalam hati manusia, sedangkan hati nurani secara sempit dapat diartikan sebagai penerapan kesadaran moral dalam situasi konkret, yang menilai suatu tindakan manusia atas buruk baiknya. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru. Suara hati atau hati nurani merupakan daya atau kemampuan khusus untuk membedakan perbuatan baik atau perbuatan buruk, serta menilai baik-buruknya perbuatan itu berdasarkan akal budi. Conscience atau hati nurani merupakan hasil dialog pribadi kita yang terdalam dengan Allah ketika kita menghadapi dan menanggapi situasi hidup sehari – hari. Santo Paulus mengatakan kepada kita bahwa dalam diri kita ada dua hukum, yaitu hukum Allah dan hukum dosa. Kedua hukum itu saling bertentangan. Hukum Allah menuju kepada kebaikan, sedangkan hukum dosa menuju kepada kejahatan. Santo Paulus menyadari bahwa selalu ada pergulatan antara yang baik dan yang jahat dalam hati manusia lih. Rom 7 13–26. Sementara dalam suratnya kepada jemaat di Galatia 5 17 Santo Paulus mengatakan bahwa kita harus memberikan diri dipimpin oleh Roh. Kita harus berusaha memenangkan hati nurani kita dan mengalahkan kecenderungan kita yang menyesatkan. Kita harus peka terhadap sapaan dan rahmat Allah. Selanjutnya, Gereja melalui Konsili Vatikan II, khususnya dalam Gaudium et Spes Art. 16, antara lain dikatakan, “Tidak jarang terjadi, bahwa hati nurani keliru karena ketidaktahuan yang tak teratasi. Karena hal itu, ia tidak kehilangan martabatnya. Hal itu sebenarnya tak perlu terjadi kalau manusia berikhtiar untuk mencari yang benar dan baik”. Itu artinya manusia tidak boleh tunduk dan mengalah pada situasi yang membelenggu suara hati. Dengan bantuan Roh Allah kita dimampukan untuk mengalahkan kekuatan dahsyat yang menguasai suara hati kita, yang oleh Santo Paulus dinamai kuasa/ keinginan daging. Kegiatan Pembelajaran Doa Pembuka Doa Kehendak Yang Kuat PS 144 Ya Allah, Engkau telah memberikan kehendak yang kuat pada Yesus, Tuhan kami. Tanpa takut atau goyah, Engkau berpegang pada kehendak-Mu, meski harus menanggung pengorbanan yang berat. Tatkala digoda iblis, Ia tidak goyah. Demikian pula ketika harus menderita sengsara sampai mati. Bunda Maria pun Kauberikan kepada kami sebagai panutan yang berkehendak kuat. Berilah kami kehendak yang kuat, agar pada saat goyah kami tidak berbelok arah. Allah, gunung batu kami, berilah kami kehendak yang kuat laksana batu karang, yang tetap tegar meski diterpa gelombang. Semoga kami tetap teguh, bila kami digoda untuk menyeleweng, Bila kami dibujuk untuk menipu dan berlaku tidak jujur, Bila kami digoda untuk munaik, berbuat dosa, mencuri, berkhianat, Terlebih bila kami digoda untuk mengkhianati kasih-Mu. Ya Allah, kekuatan kami, buatlah kami kuat, Seperti Yesus yang lebih suka mati, dari pada menyimpang dari kehendak- Mu Dialah Tuhan, Pengantara kami, kini dan sepanjang masa, AMIN. Langkah Pertama Mendalami Pergumulan Suara Hati Dalam Pengalaman Sehari-hari a. Guru memulai proses dengan memberi pengantar singkat, misalnya “Hidup manusia sangatlah berbeda dengan ciptaan Tuhan lainnya, seperti hewan atau tumbuhan. Ada saat di mana manusia harus mengalami pergumulan atau pergulatan ketika hendak melakukan suatu tindakan, terutama ketika ia harus mengambil keputusan apakah tindakannya layak dilakukan atau tidak, apakah yang dilakukan itu benar atau salah, apakah tindakan itu akan merugikan sesama atau tidak. Kemampuan itu nampaknya tidak dimiliki ciptaan Tuhan lainnya, karena tindakan mereka lebih diarahkan oleh instink. Kemampuan bergulat dalam dirinya sendiri sebelum dan sesudah melakukan kegiatan itu disebabkan manusia memiliki suara hati, atau suara batin atau hati nurani yang dianugerahkan Tuhan kepadanya.” b. Guru mengajak peserta didik menyimak artikel di bawah ini Pergumulan hati Boy mendatarkan pada suatu sekolah, di mana sekolah itu mempunyai peraturan yang sangat ketat dan tegas, terutama berkaitan dengan nilai kejujuran. Ia harus menandatangani pernyataan yang menyatakan “saya tidak akan mencontek atau tidak akan mentolerir mereka yang melakukannya.” Setiap peserta didik harus melaporkan kepada pimpinan sekolah, bila ada peserta didik yang mencontek. Bila mereka ketahuan mencontek, maka mereka harus angkat kaki dari sekolah itu atau jika mereka melihat ada yang mencontek, tetapi pura-pura tidak tahu merekapun akan kena sanksi yang cukup tegas. Pada suatu ketika, Boy mengikuti ujian akhir. Ia merasa kesulitan menjawab soal-soal yang ada di hadapannya dan ia juga melihat beberapa temannya mulai mencontek. Ia mulai gelisah. Jika ia tidak dapat menjawab soal di hadapannya dengan baik, ia pasti tidak lulus. Timbul keinginan dalam dirinya untuk mengikuti apa yang dilakukan beberapa temannya. Terjadi pergulatan dalam dirinya, apakah ia mau ikut-ikutan nyontek atau tidak. Kalau nyontek, ia kemungkinan lulus, tapi kalau ketahuan ia pasti dikeluarkan. Bila tidak, ia harus siap dengan kemungkinan tidak lulus. Sumber Bayu c. Peserta didik diminta memberikan tanggapan atau kesan dari kasus di atas? d. Guru mengajak peserta didik mensharingkan satu pengalaman dirinya saat mengalami pergulatan suara hati. e. Guru menugaskan kelompok untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya dari buku-buku atau browsing dari internet tentang • Makna suara hati • Cara kerja suara hati • Mengapa suara hati bisa tumpul • Cara membina suara hati supaya tidak tumpul Langkah kedua Mendalami Ajaran Gereja dan Kitab Suci Tentang Suara Hati a. Guru mengajak peserta didik mendalami teks-teks Kitab Suci berikut Roma 831-38. 91 31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita? 32 Ia, yang tidak menyayangkan Anak-Nya sendiri, tetapi yang menyerahkan- Nya bagi kita semua, bagaimanakah mungkin Ia tidak mengaruniakan segala sesuatu kepada kita bersama-sama dengan Dia? 33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? 34 Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita? 35 Siapakah yang akan memisahkan kita dari kasih Kristus? Penindasan atau kesesakan atau penganiayaan, atau kelaparan atau ketelanjangan, atau bahaya, atau pedang? 36 Seperti ada tertulis “Oleh karena Engkau kami ada dalam bahaya maut sepanjang hari, kami telah dianggap sebagai domba-domba sembelihan.” 37 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita. 38 Sebab aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang, 39 atau kuasa-kuasa, baik yang di atas, maupun yang di bawah, ataupun sesuatu makhluk lain, tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah, yang ada dalam Kristus Yesus, Tuhan kita. 1 Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku Roma 13 1-7 1 Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya, sebab tidak ada pemerintah, yang tidak berasal dari Allah; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah. 2 Sebab itu barangsiapa melawan pemerintah, ia melawan ketetapan Allah dan siapa yang melakukannya, akan mendatangkan hukuman atas dirinya. 3 Sebab jika seorang berbuat baik, ia tidak usah takut kepada pemerintah, hanya jika ia berbuat jahat. Maukah kamu hidup tanpa takut terhadap pemerintah? Perbuatlah apa yang baik dan kamu akan beroleh pujian dari padanya. 4 Karena pemerintah adalah hamba Allah untuk kebaikanmu. Tetapi jika engkau berbuat jahat, takutlah akan dia, karena tidak percuma pemerintah menyandang pedang. Pemerintah adalah hamba Allah untuk membalaskan murka Allah atas mereka yang berbuat jahat. 5 Sebab itu perlu kita menaklukkan diri, bukan saja oleh karena kemurkaan Allah, tetapi juga oleh karena suara hati kita. 6 Itulah juga sebabnya maka kamu membayar pajak. Karena mereka yang mengurus hal itu adalah pelayan-pelayan Allah. 7 Bayarlah kepada semua orang apa yang harus kamu bayar pajak kepada orang yang berhak menerima pajak, cukai kepada orang yang berhak menerima cukai; rasa takut kepada orang yang berhak menerima rasa takut dan hormat kepada orang yang berhak menerima hormat. II Korintus 112 12 Inilah yang kami megahkan, yaitu bahwa suara hati kami memberi kesaksian kepada kami, bahwa hidup kami di dunia ini, khususnya dalam hubungan kami dengan kamu, dikuasai oleh ketulusan dan kemurnian dari Allah bukan oleh hikmat duniawi, tetapi oleh kekuatan kasih karunia Allah. Titus 115 15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis. b. Peserta didik melanjutkan membaca kutipan Dokumen Konsili Vatikan II Gaudium et Spes, berikut ini! Gaudium et Spes, art. 16 “Di lubuk hati nuraninya, manusia menemukan hukum, yang tidak diterimanya dari dirinya sendiri, melainkan harus ditaati. Suara hati itu selalu menyerukan kepadanya untuk mencintai dan melaksanakan apa yang baik, dan menghindari apa yang jahat. Bilamana perlu, suara itu menggemakan dalam lubuk hatinya jalankan ini, elakkan itu. Sebab dalam hatinya, manusia menemukan hukum yang ditulis oleh Allah. Martabatnya ialah mematuhi hukum itu, dan menurut hukum itu pula ia akan diadili. Suara hati ialah inti manusia yang paling rahasia, sanggar suci; di situ ia seorang diri bersama Allah, yang pesan-Nya menggema dalam hatinya. Berkat hati nurani dikenallah secara ajaib hukum, yang dilaksanakan dalam cinta kasih terhadap Allah dan terhadap sesama. Atas kesetiaan terhadap hati nurani, umat Kristiani bergabung dengan sesama lainnya untuk mencari kebenaran, dan untuk dalam kebenaran itu memecahkan sekian banyak persoalan moral, yang timbul baik dalam hidup perorangan maupun dalam kehidupan kemasyarakatan.” c. Setelah mendalami kutipan-kutipan di atas, coba rumuskan bersama dalam kelompok beberapa hal penting berikut • Apa suara hati itu menurut kutipan-kutipan di atas? • Bagaimana cara kerja suara hati? • Apa hubungan suara hati dengan Allah? dan apa konsekuensinya? • Apa hubungan suara hati dengan Roh Kudus? • Apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama? • Apa fungsi suara hati berkaitan dengan persoalan dalam masyarakat? • Tunjukkan berbagai kasus di dalam masyarakatmu atau dalam negara kita yang menunjukkan bahwa banyak orang yang sudah tumpul suara hatinya! jelaskan juga dampaknya bagi masyarakat maupun bangsa kita! jelaskan pula dampaknya bagi generasi muda ! d. Sejauh perlu, setelah presentasi dari tiap kelompok, guru dapat menyampaikan beberapa gagasan berikut • Hati nurani sendiri dapat diartikan secara luas dan secara sempit. Arti luas Dalam arti luas hati nurani berarti kesadaran moral yang tumbuh dan berkembang dalam hati manusia. Keinsyafan akan adanya kewajiban. Arti sempit Hati nurani merupakan penerapan kesadaran moral di atas dalam situasi konkret seperti yang dialami Boy dalam kisah tadi. Suara hati yang menilai suatu tindakan manusia benar atau salah, baik atau buruk. Hati nurani tampil sebagai hakim yang baik dan jujur, walaupun dapat keliru. • Suara hati adalah suara Allah, maka melawan suara hati berarti melawan Allah. Agar kita setia pada kehendak Allah kita perlu bersatu dengan Roh Kudus dan mengandalkan kekuatannya • Kerja suara hati dapat ditinjau dari berbagai segi Segi waktu 1. Hati nurani dapat berperanan sebelum suatu tindakan dibuat. Biasanya, hati nurani akan menyuruh kalau perbuatan itu baik dan melarang kalau perbuatan itu buruk. 2. Hati nurani dapat berperan pada saat suatu tindakan dilakukan. Ia akan terus menyuruh jika perbuatan itu baik dan melarang jika perbuatan itu buruk atau jahat. 3. Hati nurani dapat berperan sesudah suatu tindakan dibuat. Hati nurani akan “memuji” jika perbuatan itu baik dan hati nurani akan membuat kita gelisah atau menyesal jika perbuatan itu buruk atau jahat. Segi benar-tidaknya 1. Hati nurani benar, jika kata hati kita cocok dengan norma objektif. 2. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menyebutkan contoh, misalnya menolong orang yang sedang mengalami musibah. 3. Hati nurani keliru, jika kata hati kita tidak cocok dengan norma objektif Segi pasti-tidaknya 1. Hati nurani yang pasti, artinya, secara moral dapat dipastikan bahwa hati nurani tidak keliru. 2. Hati nurani yang bimbang, artinya, masih ada keraguan. • Penyebab tumpulnya suara hati berikut ini 1. Orang yang bersangkutan tidak biasa menghiraukan hati nuraninya. 2. Orang yang selalu bersifat ragu-ragu atau bingung. 3. Pandangan masyarakat yang keliru. Misalnya riba dianggap biasa! 4. Pengaruh pendidikan dalam lingkungan keluarga atau lingkungan lainnya. 5. Pengaruh propaganda, mass media dan arus massa. 6. Cara kerja suara hati, antara lain • Sebelum bertindak, ia berfungsi sebagai petunjuk indeks, yang mengingatkan pengetahuan kita bahwa ada yang baik dan ada yang buruk. Sesungguhnya kesadaran moral semacam ini sudah dimiliki setiap orang dewasa. • Pada saat-saat menjelang bertindak, ia bertindak sebagai hakim iudeks, yang menyuruh kita melakukan yang baik dan melarang/menghindari yang jahat. Selama perbuatan itu belum selesai, suara hati akan bekerja terus antara menyuruh melakukan yang baik dan melarang melakukan yang jahat. • Sesudah tindakan selesai dilakukan, ia berfungsi memberikan vonis vindeks, yang akan menyatakan apakah perbuatan kita itu tepat atau tidak tepat. Bila yang kita lakukan itu benar, ia akan memberikan pujian sehingga kita merasakan ketenangan, tetapi bila yang kita lakukan itu yang jahat dan salah maka ia akan memberikan hukuman, yang membuat kita merasa bersalah dan tidak tenang, merasa dikejar-kejar kesalahan, dan sebagainya. 7. Lewat hati nuraninya yang bersih, setiap orang dipanggil untuk bekerjasama memecahkan persoalan-persoalan dalam masyarakat, sehingga persoalan-persoalan dalam masyarakat seharusnya dipecahkan pertama-tama melalui dialog yang dilandasi hati nurani, karena hati nurani adalah suara Allah. Jangan langsung didekati secara agama masing-masing atau melalui hukum. Contoh ketika menangkap orang yang mencuri pisang hanya beberapa biji, menurut hukum wajib dikenai hukuman. Tetapi bisa jadi bila didekati secara nurani, akan muncul belas kasihan sehingga pencuri itu diampuni. Contoh lain bila ada pasangan muda-mudi berbeda agama mau menikah, menurut hukum Perkawinan Negara dilarang, tetapi bila menuruti hati nurani mungkin orang akan berpikir mengapa cinta harus dibatasi dengan peraturan? 8. Suara hati dapat dibina dengan cara Mengikuti suara hati dalam segala hal • Seseorang yang selalu berbuat sesuai dengan hati nuraninya, hati nurani akan semakin terang dan berwibawa. • Seseorang yang selalu mengikuti dorongan suara hati, keyakinannya akan menjadi sehat dan kuat. Dipercayai orang lain, karena memiliki hati yang murni dan mesra dengan Allah. “Berbahagialah orang yang murni hatinya, karena mereka akan memandang Allah.” Mat 5 8. Mencari keterangan pada sumber yang baik • Dengan membaca Kitab Suci, Dokumen-Dokumen Gereja, dan buku-buku lain yang bermutu. • Dengan bertanya kepada orang yang punya pengetahuan/ pengalaman dan dapat dipercaya • Ikut dalam kegiatan rohani, misalnya rekoleksi, retret, dsb. • Koreksi diri atau introspeksi • Koreksi atas diri sangat penting untuk dapat selalu mengarahkan hidup kita. Menjaga kemurnian hati • Menjaga kemurnian hati terwujud dengan melepaskan emosi dan nafsu, serta tanpa pamrih, yang nampak dalam tiga hal a. Maksud yang lurus recta intentio ia konsisten dengan apa yang direncanakan, tanpa dibelokkan ke kiri atau ke kanan. b. Pengaturan emosi ordinario afectum ia tidak menentukan keputusan secara emosional. c. Pemurnian hati puriication cordis tidak ada kepentingan pribadi atau maksud-maksud tertentu di balik keputusan yang diambil. • Hal ini dapat dilatih dengan penelitian batin, seperti mereleksikan rangkaian kata dan tindakan sepanjang hari itu, berdoa sebelum melakukan aktivitas, dan lain-lain. Langkah Ketiga Menghayati Suara Hati Sebagai Pedoman dalam Mengambil Keputusan. a. Guru mengajak peserta didik membaca dan merenungkan uraian berikut dalam suasana hening Suara hati adalah tempat di mana Allah membisikkan apa yang boleh kita lakukan dan apa yang tidak boleh kita lakukan. Maka, menaati suara hati sama artinya menaati Allah sendiri. Ketaatan kepada suara hati atau ketaatan kepada Allah itu perlu dilatihkan mulai dari hal-hal kecil. Banyak orang tahu bahwa berbohong itu tidak baik tetapi banyak orang terbiasa melakukannya. Kalau kebiasaan itu tidak dikikis sejak awal, maka kebiasaan tersebut akan terbawa seumur hidup. Bahkan awalnya berbohong kecil-kecilan bisa menjadi bohong besar dan penipuan. Resapkanlah cerita berikut “Kios Suara Hati” Beberapa waktu yang lalu pernah muncul sebuah kisah menarik yang ditayangkan dalam berita televisi di Taiwan. Di pegunungan Alishan ada sebuah tempat yang bernama Rueili. Seutas jalan yang menghubungkan Chiay dan Alishan melewati daerah ini. Di pinggir jalan ada sebuah tempat penjualan sayur-sayuran segar, sayuran yang tumbuh dan mendapat pupuk organik alamiah tanpa bahan- bahan kimia yang dewasa ini disinyalir oleh dunia medis sebagai unsur yang bisa mendatangkan kanker. Di samping sayur mayur, ada juga buah-buahan segar dijajar dalam kios kecil itu. Namun anehnya, kios itu terbuka selama 24 jam sehari dan tak pernah ditutup. Lebih aneh lagi, tak ada seorangpun yang duduk di sana melayani para pembeli. Datar harga per kilogram dari masing-masing barang tertulis jelas. Sebuah alat timbang terletak di ata
Sejatinya, kita selalu dihadapkan dengan berbagai keputusan setiap hari. Mulai bangun tidur saja kamu sudah dihadapkan pada beberapa keputusan kecil seperti mau mandi atau sarapan dulu, kalau sarapan mau makan apa dan sebagainya. Nah, sadarkah kamu kalau dalam membuat keputusan sehari-hari kita selalu dihadapkan pada dua pilihan yaitu memutuskan berdasarkan logika atau dengan kamu tipe dominan logika atau perasaan nih? Nah, cukup banyak orang yang memilih untuk memutuskan segala sesuatu berdasarkan logika saja karena lebih masuk akal dan bisa diperkirakan. Sah-sah saja kok, namun pada artikel ini kita akan membahas kenapa sih sesekali kita harus mengikuti suara hati sendiri. Makin penasaran kan? Kita simak dulu yuk!1. Karena kamu adalah manusia yang punya logika sekaligus PalaiIngat, manusia bukanlah robot yang memutuskan segala sesuatu berdasarkan logika semata. Memang untuk hal-hal rasional diperlukan kemampuan berpikir untuk memutuskan dan memecahkan masalah. Tetapi, kamu sendiri tahu bahwa kehidupan ini begitu kompleks sehingga kamu tidak bisa mengabaikan yang namanya suara hati bisa jadi perasaan terdalam diri yang ingin didengar dan diekspresikan. Jadi, karena manusia memiliki logika sekaligus perasaan maka tentu saja sesekali kamu harus mengikuti suara hatimu sendiri. Tentunya juga disesuaikan dengan situasi dan kondisimu ya, apakah sudah saatnya mendengarkan suara hati atau tidak, kamu sendirilah yang paling tahu selaku pemilik suara Suara hati bisa jadi merupakan intuisi yang sedang kamu sudah pernah mendengar tentang istilah intuisi? Kalau belum, intuisi ini sederhananya semacam kemampuan yang kita miliki untuk memahami sesuatu tanpa penalaran dahulu. Sebenarnya nih, kita semua sudah punya yang namanya intuisi. Ada yang tajam, ada yang tidak dan bagi yang tidak tajam bisa jadi karena kamu tidak mempercayai intuisimu sama darimana datangnya intuisi ini? Kalau menurut beberapa penelitian, intuisi ini berasal dari pikiran bawah sadar kamu dimana mungkin saja kamu sudah pernah mengalami pengalaman serupa sehingga tanpa berpikir panjang, intuisi dalam bentuk suara hati juga sering membantumu dalam membuat ini sering kita samakan dengan feeling dalam kehidupan sehari-hari. Tapi, apakah benar-benar sama? Well, sebenarnya tidak sama lho walaupun serupa. Tetapi, intinya adalah pada saat tertentu kamu bisa kok mengandalkan intuisimu yang terwujud dalam suara hati yang ingin berbicara Suara hati juga membantumu menentukan soal baik dan buruk PidvalnyiSuara hati paling murni yang ada dalam dirimu adalah suara yang berasal dari hati nurani. Sebagai manusia, kita pasti punya yang namanya hati nurani. Hati nurani bisa kita ibaratkan seperti kompas bagi manusia agar mampu menentukan arah kehidupan yang berlandaskan berdasarkan kebaikan dan ada hal yang tidak sesuai dengan prinsip kebaikan dan moralitas, maka suara dari hati nurani sendiri yang keluar memperingatkan kita. Jadi, suara hati yang kamu dengar bisa jadi bukan hanya intuisi saja melainkan wujud dari hati nuranimu yang sedang berbicara padamu. Jadi, pada saat yang tepat biarkan suara hatimu yang berbicara ya. Baca Juga 7 Suara Hati Cewek Saat Menyimpan Perasaan Sama Teman Sendiri 4. Suara dari hati nurani yang paling mungkin menuntunmu pada kebahagiaan dan harus kamu pegang mendezBerbicara soal kebahagiaan ini seolah tidak ada habisnya, maka salah satu hal paling penting yang harus kamu ingat adalah mendengar suara hati nuranimu sendiri ya. Kenapa hati nurani? Ya, suara hati kita bisa bermacam-macam tetapi yang paling mungkin menuntun kita pada kebahagiaan sejati adalah dengan mendengarkan suara hati nurani hanya berisi tentang kebaikan, moralitas dan hal-hal yang patut dilakukan manusia, sehingga tidak akan menyesatkanmu pada hal-hal yang buruk. Jadi, disinilah tugasmu untuk melatih diri agar mampu mendengar suara hati yang murni dan bersih, yakni hati nurani kita Ketika kamu yakin pada suara hati yang bersih, maka tidak ada penyesalan yang kamu Tetyana KovyrinaSehebat apapun logika manusia, tetap saja ada batasnya. Tidak semua hal bisa kamu logikakan, saat hal itu terjadi maka suara hati yang murni dan bersihlah yang berbicara. Jadi, ketika kamu mau berpikir rasional sekaligus mendengar suara hati yang murni, maka tidak ada lagi penyesalan lagi kalau-kalau keputusanmu ternyata tidak sesuai harapan. Toh, selalu ada pembelajaran dari setiap kesalahan dan kata, logika dan perasaan memang tidak bisa dipisahkan sama sekali. Keduanya sudah seharusnya seimbang, dengan demikian kamu tahu kapan saat harus menggunakan logika dan kapan waktunya kamu harus mendengar suara hati. Dengan begitu, tak ada salahnya bukan kalau sesekali mendengar suara hati di saat yang tepat? Semoga bermanfaat! Baca Juga 5 Tanda Kamu Terlalu Sering Menipu Diri Sendiri, Apakah Kamu Juga? IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
apa hubungan suara hati dengan kasih kepada sesama